NETIZEN--Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi "PR" besar bagi bangsa Indonesia adalah faktor pembuangan limbah sampah plastik. Kantong plastik telah menjadi sampah yang berbahaya dan sulit dikelola.
Diperlukan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk membuat sampah bekas kantong plastik itu benar-benar terurai. Namun yang menjadi persoalan adalah dampak negatif sampah plastik ternyata sebesar fungsinya juga.
Lalu apakah anda tahu bahaya apa saja yang disebabkan kantong plastik bagi lingkungan hidup?
Dibutuhkan waktu 1000 tahun agar plastik dapat terurai oleh tanah secara terdekomposisi atau terurai dengan sempurna. Ini adalah sebuah waktu yang sangat lama. Saat terurai, partikel-partikel plastik akan mencemari tanah dan air tanah.
Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan yaitu jika proses pembakaranya tidak sempurna, plastik akan mengurai di udara sebagai dioksin. Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup manusia. Dampaknya antara lain memicu penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf dan memicu depresi.
Kantong plastik juga penyebab banjir, karena menyumbat saluran-saluran air, tanggul. Sehingga mengakibatkan banjir bahkan yang terparah merusak turbin waduk.
Diperkirakan, 500 juta hingga satu miliar kantong plastik digunakan di dunia tiap tahunnya. Jika sampah-sampah ini dibentangkan maka, dapat membukus permukaan bumi setidaknya hingga 10 kali lipat! Coba anda bayangkan begitu fantastisnya sampah plastik yang sudah terlampau menggunung di bumi kita ini. Dan tahukah anda? Setiap tahun, sekitar 500 milyar – 1 triliyun kantong plastik digunakan di seluruh dunia. Diperkirakan setiap orang menghabiskan 170 kantong plastik setiap tahunnya (coba kalikan dengan jumlah penduduk kotamu!)
Lebih dari 17 milyar kantong plastik dibagikan secara gratis oleh supermarket di seluruh dunia setiap tahunnya. Kantong plastik mulai marak digunakan sejak masuknya supermarket di kota-kota besar.
Sampah plastik dapat menyebabkan perubahan iklim?
Sejak proses produksi hingga tahap pembuangan, sampah plastik mengemisikan gas rumah kaca ke atmosfer. Kegiatan produksi plastik membutuhkan sekitar 12 juta barel minyak dan 14 juta pohon setiap tahunnya. Proses produksinya sangat tidak hemat energi. Pada tahap pembuangan di lahan penimbunan sampah (TPA), sampah plastik mengeluarkan gas rumah kaca.
Lantas, apa solusinya mengatasi sampah kantong plastik?
Berbagai upaya menekan penggunaan kantong plastik pun dilakukan oleh beberapa Negara. Salah satunya dengan melakukan upaya kampanye untuk menghambat terjadinya pemanasan global. Sampah kantong plastik telah menjadi musuh serius bagi kelestarian lingkungan hidup. Jika sampah bekas kantong plastik itu dibiarkan di tanah, dia akan menjadi polutan yang signifikan. Kalau dibakar, sampah-sampah itu pun akan secara signifikan menambah kadar gas rumah kaca di atmosfer.
Apa yang harus kita lakukan?
Kurangi penggunaan kantong plastik sekarang juga dan gunakan tas kain setiap kali berbelanja. Jika hanya membeli sedikit, masukan barang belanjaan ke dalam tas. Ingatkan orang rumah atau teman kamu untuk selalu membawa tas kain saat belanja. Hubungi supermarket, mall dan toko buku langganan kamu untuk berhenti memberikan kantong plastik.
Namun seperti diungkapkan anggota Dewan Pakar Dewan Pemerhati Kehutanan dan lingkungan Tatar Sunda (DPLKTS) Sobirin, pengolahan sampah menjadi solusi terbaik. Jika rumah tangga atau komunitas terkecil di lingkungan belum bisa mengolahnya, di daur ulang, maka pemilahan menjadi langkah kecil terbaik.
Terlepas dari usaha dan upaya tersebut, menurut pendapat saya pribadi semuanya akan berpulang kembali kepada individu-individu masing-masing. Dan kesadaran dirilah yang menentukan berjalan atau tidaknya langkah-langkah yang telah di anjurkan.
Saat berbagai Negara mulai melarang dan merespon terhadap bahaya penggunaan kantong plastik, seperti di Kenya dan Uganda malah sudah secara resmi melarang penggunaan kantong plastik. Sejumlah Negara mulai mengurangi penggunaan kantong plastik diantaranya Filipina, Australia, Hongkong, Taiwan, Irlandia, Skotlandia, Prancis, Swedia, Finlandia, Denmark, Jerman, Swiss, Tanzania, Bangladesh, dan Afrika Selatan. Singapura, sejak April 2007 berlangsung kampanye ‘Bring Your Own Bag’ (bawa langsung kantong anda sendiri), digelar oleh The National Environment Agency (NEA). Dan Pemerintahan China juga telah mengeluarkan rancangan undang-undang (RUU) mengatasi kantong plastik. Dan reaksi yang telah disiapkan antara lain pelarangan penggunaan tas plastik di Departement Store.Para pembeli akan dikenakan bayaran untuk kantong plastik dan akan diberlakukan standardisasi produksi tas plastik.
Sedangkan bagaimana dengan Indonesia sendiri? Pemerintah belum secara nyata membuat kebijakan tersebut. Menyadari dengan kondisi Indonesia yang sekarang ini maka terinspirasilah dari berbagai informasi tentang pelarangan penggunaan kantong plastic dari berbagai Negara. Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) ITB sejak sebulan terakhir mulai menjalankan kampanye untuk ‘memusuhi’ kantong plastik, seperti yang dilakukan oleh Negara Singapura.
HMTL berupaya membangun komunitas yang benar-benar sadar akan bahaya penggunaan plastik secara berlebihan. Acara “Plastic Phobia” yang merupakan rangkaian akhir dari “Anti Plastic Campaign Bag” atau Kampanye Anti Kantong Plastik itu diwarnai oleh “happening art” dan aksi seni instalasi dari mahasiswa Design Grafis ITB.
“Semangat merubah budaya penggunaan kantong plastik perlu dilakukan dari individu masing-masing. Upaya ini sangat positif untuk menghentikan bencana lingkungan akibat kantong plastik di masa depan” kata Rektor ITB Prof. Dr. Joko Santoso di sela-sela acara kampanye itu. Menurut Joko, sudah selayaknya kawula muda lebih peduli dan ramah kepada lingkungan, karena generasi muda akan menentukan penyelamatan lingkungan di masa mendatang.
Jadi ingat, jangan membakar sampah plastik karena jika sampah itu di bakar racun yang ada dalam sampah tersebut akan membuat polusi di udara termasuk pada udara yang kita hirup yang dapat membuat kita sakit. Jangan mengubur sampah plastik karena racun yang ada di dalam sampah akan meresap atau merembes kedalam tanah dan membuat air yang ada dalam tanah akan tercemar begitu juga lingkungan di sekitarnya. Jangan membuang sampah plastik, karena racun yang ada dalam sampah dapat mencemari lingkungan di sekitar kita, makhluk hidup dan lingkungan kita akan mengalami kerusakan dan racun akan terus bertambah dimana-mana.
Minggu, 20 Maret 2011
Sabtu, 05 Maret 2011
Target kegiatan Gerakan Enrekang Bersih (GEB)
Bagaimana itu Gerakan Enrekang Bersih (GEB)
Gerakan Enrekang bersih adalah serangkaian kegiatan yang diawali dengan sosialisasi ditingkat pemerintah yang kemudian diteruskan pada tingkat masyarakat. Dari launching program kemudian akan dilanjutkan pada pelatihan beberapa kader lingkungan perwakilan setiap wilayah. Setelah itu program ini akan dikompetisikan antar wilayah sehingga gairah dalam menata lingkungan dan pengolahan sampah akan semakin hidup. Kesan kompetisi bukan untuk menjatuhkan wilayah yang tak berbenah dan juga mencari yang terbaik tetapi untuk melihat seberapa besar antusias warga dalam mengikuti program.
Bentuk kegiatan seperti berikut :
1. Pembentukan motivator lingkungan
2. Pembentukan fasilitator lingkungan di tiap kecamatan
3. Pelatihan motivator lingkungan
4. Pelatihan fasilitator lingkungan
Salah satu cara mengedukasi warga tentang lingkungan |
5. Lomba kampungku bersih
6. Roadshow kampungku bersih
7. Enrekang green and clean award
Tujuan Gerakan Enrekang Bersih (GEB)
Program Gerakan Enrekang Bersih layaknya adalah program penyelamat untuk lingkungan, sejak dini telah diupayakan dan diusahakan untuk bisa memberikan sumbangsi kepada perbaikan alam secara bertahap dan menyeluruh. Persoalan akan lingkungan tak lepas juga dari peran serta manusia yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Dalam hakikatnya program ini adalah salah satu jalan dan solusi untuk mendukung program dunia dan menjaga keseimbangan alam. Gerakan Enrekang Bersih ini akan menjadi tonggak pengawalan budaya hijau sehingga kesempatan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik akan mudah diperoleh.
# Mendukung program Pemerintah Sulsel, dalam Program SULSEL GO GREEN
# Mendukung Kabupaten Enrekang dalam menjadikan Kab Enrekang sebagai kota Hijau, Bersih dan Sehat
# Menciptakan kader-kader lingkungan yang nantinya bisa membantu pemerintah dalam program kebersihan dan penghijauan
# Mengedukasi warga tentang pengelolaan sampah organik dan an organik
# Mengedukasi warga tentang pengelolaan sampah organik dan an organik
Salah satu semangat Gotong Royong untuk pembenahan Lingkungan |
Edukasi pengelolahan sampah An Organik menjadi barang yang bernilai ekonomis |
Mengedukasi pengelolaan sampah organik menjadi kompos |
TENTANG GERAKAN ENREKANG BERSIH
Apa dan Bagaimana itu Gerakan Enrekang Bersih (GEB)
GEB adalah suatu program yang berbasis tentang lingkungan yang merujuk pada kapedulian sebuah komunitas yang terorganisir dengan tujuan positif. GEB ini adalah rujukan dari program GREEN and CLEAN yang berada di berbagai kota Indonesia. GEB ini adalah hasil kerja sama antara Yayasan Peduli Negeri dengan Pemerintah Kabupaten Enrekang, Gerakan ini memungkinkan tumbuhnya budaya hidup bersih, hijau, sehat dan hemat. Bukan hanya itu proses pengolahan sampah dari tingkat pemerintah sampai warga masyarakat akan dilakukan dengan metode yang tepat dan optimal. Pengaruh akan peningkatan mutu kualitas dan kuantitas sumber daya pada daerah akan tergantung pada bagaimana pola pikir dan juga wawasan yang dimiliki setiap indvidu. Harapannya program ini dapat membawa daerah kearah yang lebih baik dan juga menuju cita-cita visi misi bersama. Pelaksana lapangan adalah Motivator yang telah ditunjuk oleh pemerintah setempat yang kemudian mendapat persetujuan dan juga dukungan dari pemerintah. Pihak-pihak yang terlibat lainnya adalah mereka yang berdiri di beberapa instansi Negeri seperti SKPD dan juga pihak sponsor perusahaan swasta. Sasaran program fasilitator dalam perwakilan yang menjadi fasilitator lingkungan dan juga kader lingkungan yang bersinergi dengan kecamatan, kelurahan, RW dan RT setempat.Para Motivator dan Fasilitator GEB |
Penyematan Pin GEB oleh Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo ke ketua GEB, Syamsul Khaliq |
Gubernur Sulsel sedang Menyalami Motivator dan Fasilitator GEB |
Kamis, 03 Maret 2011
Launching GEB 2011
GEB adalah suatu program yang berbasis tentang lingkungan yang merujuk pada kapedulian sebuah komunitas yang terorganisir dengan tujuan positif. GEB ini adalah rujukan dari program GREEN and CLEAN yang berada di berbagai kota Indonesia. GEB ini adalah hasil kerja sama antara Yayasan Peduli Negeri dengan Pemerintah Kabupaten Enrekang, Gerakan ini memungkinkan tumbuhnya budaya hidup bersih, hijau, sehat dan hemat. Program GEB telah resmi di launching pada hari Rabu, 2 Februari 2011 bertepatan dengan HUT Ke-51 Kab. Enrekang, acara ini di hadiri oleh Gubenur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Bupati Enrekang Haji La Tinro La Tunrung, Wakil Bupati Enrekang, Nurhasan serta unsur Muspida, tokoh Masyarakat yang ada di kabupaten Enrekang.
Langganan:
Postingan (Atom)